Thursday, July 14, 2011

Sumbar Kembangkan Objek Wisata Alam dan Situs Budaya Minangkabau.

PADANG(EKSPOSnews): Pengembangan sektor pariwisata Sumatera Barat dalam pembangunan jangka menengah daerah (PJMD) 2011-2015 diarahkan untuk mengembangkan objek wisata alam dan situs-situs budaya Minangkabau.

Prioritas pengembangan kawasan wisata alam dan budaya Sumbar diarahkan untuk mengembangakan objek wisata alam dan situs budaya Minangkabau, kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam rancangan PJMD 2011-2015 dilaporkan dari Padang, Minggu, 15 Mei 2011.

Objek wisata alam dan situs budaya yang dikembangkan tersebut diutamakan objek yang sudah ada dan selama ini menjadi tujuan wisatawan yang menarik di Sumbar.

Ia menyebutkan, dengan dapat berkembangnya objek wisata alam dan situs budaya Minangkabau maka diharapkan dapat diwujudkan tiga tujuan dalam pengembangan dan pariwisata Sumbar selama pelaksanaan PJMD 2011-2015.

Tiga tujuan itu yakni pertama, berkembangnya objek-objek wisata alam yang potensial, kedua, berkembangnya objek-objek wisata budaya yang sudah ada pada setiap daerah di Sumbar.

Tujuan ketiga, terwujudnya Sumbar sebagai daerah tujuan wisata alam dan budaya di Indonesia bagian Barat, tambahnya.

Ia mengatakan, dijadikannya pariwisata sebagai salah satu prioritas pembangunan Sumbar pada PJMD 2011-2015 mengingat sektor ini mempunyai peranan penting dalam mendorong kegiatan perekonomian daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Selain itu, tambahnya, pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran serta kebanggaan masyarakat terhadap kekayaan alam dan budaya bangsa.

Karena itu, setiap upaya dalam memperkenalkan produk-produk wisata seperti kekayaan dan keunikan alam, seni dan budaya Minangkabau menjadi satu prioritas dalam pembangunan Sumbar dalam PJMD 2011-2015.

Ia menambahkan, sebagai negara yang memiliki keindahan alam dan keberagaman budaya, Indonesia telah menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di dunia.(an)

Sumber: Eksposnews

Tuesday, July 12, 2011

Wisata Sasak Lombok

PERJALANAN KE LOMBOk SELATAN

Perjalanan ini akan memakan watu 8 jam. Di perjalanan ini anda akan di ajak untuk mempelajari dan mengenal kebudayaan dan tradisi yang ada di Lombok, tempat-temapat yang akan di kunjungi diantaranya :

 

KEBUN ROEK, pasar tradisional, disini anda bisa melihat keseharian orang Lombok membeli beragai kebutuhan sehari-hari mereka.

 

BANYUMULEK,sentra pembuat gerabah, disi anda bisa melihat proses pembuatan gerabah. anda juga bisa membeli berbagai macam gerabah untuk oleh-oleh dan bisa anda jadikan dekorasi untuk rumah.

 

SUKARARA, Sentra kain tenun. Kain songket ikat merupakan salah satu khas yang ada di lombok, dan sukarara adalah salah satu sentra pembuatannya, selain kain songket ada berbagai motif lain yang sangat bagus untuk di jadikan dekorasi rumah.

 

 

SADE, jauh dari kehidupan kota, masyarakat di perkampungan sade masih memepertahankan gaya hidup dan tradisi hidup yang sangat primitif. di perkampungan ini anda bisa melihat kehidupan dan budaya penduduk asli lombok.

 

PANTAI KUTA, hamparan pantai dengan pasir putih dan panorama yang indah menjadikan pantai kuta  salah satu obyek wisata andalan di pulau lombok, baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pantai kuta oleh masyarakat lokal juga di kenal dengan nama pantai "putri mandalika", oleh karena setip tahun di pantai kuta di adakan upacara "bau nyale" (menangkap cacing laut) yang oleh masyarakat setempat "nyale" (cacing laut) merupakan penjelmaan dari putri mandalika. yang jatuh pada bulan ke X dalam penghitungan masyarakat lokal tapatnya bulan (februari-maret)

 

TANJUNG A'AN, Tidak jauh dar pantai kuta anda juga bisa melihat keindahan pantai yang tidak kalah menarik dengan pantai kuta.

 

BATU BOLONG, di perjalanan menuju hotel anda akan diajak melihat pura batu bolong yang berdiri persis di bibir pantai batu bolong. dari pura batu bolomg anda bisa melihat matahari tengelam persis dari balik gunung agung yang ada di bali.

Thursday, July 7, 2011

WJAOR, Upaya Mengenalkan Objek Wisata Jabar

BANDUNG, (PRLM).- Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Leksamana mengatakan bahwa hingga kini sebagian besar objek wisata di Jawa Barat belum dikenal masyarakat secara luas. Karenanya kegiatan West Java Adventure Off Road (WJAOR) 2010 merupakan kesempatan untuk mengenalkan sejumlah objek wisata yang akan terlewati.

"WJAOR merupakan ajang kegiatan minat khusus yang lebih mengedepankan adventur atau wisata berpetualang," ujar Lex, saat melepas 45 peserta WJAOR yang terbagi dalam 35 tim dan 135 kendaraan bertempat di depan halaman Gedung Sate Bandung, Jumat (28/5).

Peserta WJAOR akan menempuh jarak sekira 180 km dengan rute diawali dari Kota Bandung menuju waduk Cirata, waduk Jatiluhur Purwakarta, kawasan Perhutani Karawang, Kab. Bogor dan berakhir di Pacet, Kab. Cianjur. "Diprediksi seluruh peserta akan tiba di Pacet, Kab. Cianjur hari Minggu," kata Ketua Penyelenggara Micki kepada wartawan.

Selain diikuti peserta dari Kota Bandung, WJAOR, juga diikuti peserta dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan dan provinsi lainnya. Selain itu ada peserta perwakilan dari negara Malaysia dan Belanda. (A-87/das)**

Sumber: Pikiran Rakyat

Wisatawan Malaysia Belum Tahu Potensi Wisata Kab. Bandung

SOREANG, (PRLM).- Wisatawan Malaysia selama ini hanya mengetahui Tangkubanparahu, Kab. Bandung Barat, sehingga kurang mengetahui potensi wisata Kab. Bandung terutama di Kec. Ciwidey dan Rancabali. Namun, setelah mengetahui kalau di Kab Bandung memiliki potensi wisata yang tak kalah bagusnya membuat wisatawan Malaysia mulai melirik Kab. Bandung.

Hal ini terungkap saat Persatuan Perkhidmatan Tadbir dan Diplomatik Malaysia, yang dipimpin Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah, Muhammad Jahri, melakukan kunjungan ke Kab Bandung, Jumat (13/5). Kunjungan Muhammad Jahri dan rombongan diterima Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, di rumah dinas bupati Komplek Pemkab Bandung.

"Di sini (Kab. Bandung, red) tempatnya sangat menarik untuk dilawati (dikunjungi, red). Selama ini kami hanya tahu Tangkubanparahu kalau ke Bandung," kata M. Jahri.

Setelah melihat langsung di Kab Bandung ini, Jahri berjanji akan memberitahukan kepada masyarakat Malaysia kalau datang ke Bandung tidak hanya ke Tangkubanparahu, tetapi ke Kab Bandung juga wajib untuk didatangi. "Nanti saya sampaikan ke masyarakat Malaysia untuk mengunjungi Kab. Bandung yang ternyata memiliki wilayah yang sangat bagus baik itu wisata atau tempat belanja," ucapnya.

Dadang Naser mengatakan, kalau kunjungan para pejabat Malaysia ke Kab. Bandung sangat bagus untuk mengenalkan potensi Kab Bandung. “Kunjungan ini sangat bagus karena selama ini mereka hanya megetahui Tangkubanparahu. Setelah mereka datang langsung jadi mengetahui tempat wisata di Kecamatan Ciwidey, Pangalengan, dan Rancabali seperti Kawah Putih, Cibolang, Cimanggu, Situ Patengan, Rancaupas, Situ Cileunca, arung jeram, dan lainnya,” katanya. (A-71/das)***

Sumber: Pikiran Rakyat

Liburan Panjang, Tempat Wisata Padat Pengunjung

SOREANG, (PRLM).- Liburan panjang selama empat hari dari Sabtu (14/5) hingga Selasa (17/5), digunakan oleh sejumlah orang untuk mengunjungi tempat wisata, salah satunya objek wisata yang dikunjungi yakni di Kawasan Ciwidey, Kab. Bandung. Berdasarkan pemantauan “PRLM”, Minggu (15/5), merupakan puncak dari pengunjung yang datang ke objek wisata di Ciwidey.

Pada Minggu (15/5), tampak kendaraan besar seperti bus, mobil pribadi, hingga kendaraan roda dua melintas di jalan menuju objek wisata seperti Situ Patenggang, Ciwalini, dan Kawah Putih. Kawah Putih merupakan tempat yang paling diminati para wisatawan itu.

Sementara Selasa (17/5), kondisi jalan padat merayap menyergap para pengguna kendaraan sejak di daerah Sukasari, Desa Alam Endah menuju kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Putih sepanjang satu kilometer. Dengan kondisi cuaca yang cerah pada Selasa (17/5) siang, menjadi keuntungan tersendiri bagi pengguna kendaraan roda dua.

Namun, kondisi keramaian itu tidak seperti pada Minggu (15/5) karena saat ini hanya didominasi kendaraan roda empat dan dua. “Jumlahnya berkurang dibandingkan hari Minggu (15/5),” kata Ketua Kelompok Masyarakat Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kecamatan Rancabali Asep Ester, Selasa (17/5). (A-194/A-147)***

Sumber: Pikiran Rakyat